Pengertian dari Produksi dan Fungsi Produksi
Produksi adalah
proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Produksi tidak berarti menciptakan secara
fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun yang dapat menciptakan
benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan
manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna,disebut “dihasilkan”.
Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian positif terhadap hukum-hukum benda
dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan kajian normatif
yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi. Pembahasan mengenai
nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek normative yang
banyak dikaji oleh para ahli teori sosial.
Adapun aspek produksi
yang berorientasi pada jangka panjang adalah sebuah paradigma berfikir yang
didasarkan pada ajaran Islam yang melihat bahwa proses produksi dapat
menjangkau makna yang lebih luas, tidak hanya pencapaian aspek yang bersifat
materi-keduniaan tetapi sampai menembus batas cakrawala yang bersifat
ruhani-keakheratan.
Fungsi produksi
adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk
mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan
berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat
diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya
tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti
bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu
haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan
seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian
dalam perusahaan.
Tugas utama dari
bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum
adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi,
tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam
barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan.
Fungsi-fungsi operasi
yang akan dibahas di sini meliputi;
1.
Perencanaan dan
desain produk
2.
Perencanaan kapasitas
produk
3.
Perencanaan layout
pabrik
4.
Perencanaan Layout
Mesin-mesin Pabrik
5.
Perencanaan Bahan
Baku
Kurva
ongkos adalah kurva yang menujukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi
dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna
memproduksi output. Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q
5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q
6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q
1. Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q
5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q
6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q
0 komentar:
Posting Komentar