0 PASAR MONOPOLI
Pengertian dari Pasar
Monopoli
Pasar
Monopoli
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu produsen yang
menguasai pasar. Dengan kata lain satu penjual menguasai segala jenis
penawaran. Seseorang yang menguasai pasar monopoli disebut Monopolis.
Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu:
Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu:
1.
Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
2.
Tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip
3.
Produsen mutlak menetukan harga
4.
Tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut
karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.
Kelebihan
Pasar Monopoli:
1.
Keuntungan penjual cukup tinggi
2.
Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang biasanya
diatur pemerintah.
Kelemahan
Pasar Monopoli:
1.
Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang
2.
Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan
3.
Terjadi eksploitasi pembeli.
Dampak
negative adanya monopoli, antara lain:
1.
Timbulnya ketidakstabilan harga
2.
Kecilnya volume produksi menimbulkan adanya biaya
sosial yaitu biaya yang ditanggung oleh masyarakat
3.
Adanya unsur ketidakadilan sebab monopolis akan
menekan biaya produksi serendah-rendahnya pada pasar faktor produksi dan dengan
harga tinggi di pasar barang
4.
Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi
usahanya hanya didasarkan atas untung rugi saja.
Monopoli
bisa timbul karena adanya beberapa hal, yaitu:
1. Faktor alam
Keadaan alam dapat menimbulkan monopoli bagi suatu daerah. Misalnya, kesuburan tanah dan iklim yang cocok dengan jenis tanaman tertentu menyebabkan suatu daerah memonopoli hasil produksi pertanian tertentu, seperti tembakau di daerah Kedu, Deli; bawang merah di Brebes, dan lain-lain.
2. Peraturan pemerintah
Misalnya, hak paten untuk melindungi suatu penemuan baru agar perusahaan pemilik tidak dirugikan oleh pihak lain yang menghasilkan produk tiruan dengan harga yang jauh lebih murah. Hak paten memiliki batas waktu dan dapat diwariskan. Bagi penciptanya, diperbolehkan untuk memberi ijin atau lisensi kepada pihak lain untuk mencipta dan menjual produk yang sama.
3. Monopoli alamiah
Kemajuan teknologi yang semakin canggih akan mengakibatkan perusahaan mampu menekan pengeluaran, sehingga perusahaan dapat lebih efisien dan berkembang karena laba yang diperoleh semakin besar. Apabila perusahaan mampu memperluas produksi dan memasarkannya dengan harga yang terjangkau konsumen dengan kualitas yang memuaskan, hasil produksinya akan mendapat kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, hasil produksinya akan menguasai pasar dan perusahaan mampu menentukan harga di pasar. Perusahaan yang baru timbul biasanya sulit bersaing dengan perusahaan yang telah berkembang dan memegang monopoli tersebut.
Adanya monopoli dalam perekonomian akan menimbulkan beberapa akibat, diantaranya sebagai berikut.
1. Faktor alam
Keadaan alam dapat menimbulkan monopoli bagi suatu daerah. Misalnya, kesuburan tanah dan iklim yang cocok dengan jenis tanaman tertentu menyebabkan suatu daerah memonopoli hasil produksi pertanian tertentu, seperti tembakau di daerah Kedu, Deli; bawang merah di Brebes, dan lain-lain.
2. Peraturan pemerintah
Misalnya, hak paten untuk melindungi suatu penemuan baru agar perusahaan pemilik tidak dirugikan oleh pihak lain yang menghasilkan produk tiruan dengan harga yang jauh lebih murah. Hak paten memiliki batas waktu dan dapat diwariskan. Bagi penciptanya, diperbolehkan untuk memberi ijin atau lisensi kepada pihak lain untuk mencipta dan menjual produk yang sama.
3. Monopoli alamiah
Kemajuan teknologi yang semakin canggih akan mengakibatkan perusahaan mampu menekan pengeluaran, sehingga perusahaan dapat lebih efisien dan berkembang karena laba yang diperoleh semakin besar. Apabila perusahaan mampu memperluas produksi dan memasarkannya dengan harga yang terjangkau konsumen dengan kualitas yang memuaskan, hasil produksinya akan mendapat kepercayaan masyarakat. Dengan demikian, hasil produksinya akan menguasai pasar dan perusahaan mampu menentukan harga di pasar. Perusahaan yang baru timbul biasanya sulit bersaing dengan perusahaan yang telah berkembang dan memegang monopoli tersebut.
Adanya monopoli dalam perekonomian akan menimbulkan beberapa akibat, diantaranya sebagai berikut.
1.
Terbatasnya volume produksi, karena dengan monopoli
suatu perusahaan akan berkuasa menentukan besar kecilnya produksi yang
dihasilkan untuk memperoleh keuntungan setinggi-tingginya
2.
Terjadi ketidakadilan antara perusahaan yang memegang
monopoli dengan perusahaan yang tidak memegang monopoli
3.
Timbulnya eksploitasi dari pemegang monopoli terhadap
dua pihak berikut:
·
Pemilik faktor produksi, yaitu dengan membayar mereka
dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar
·
Konsumen, yaitu ditetapkannya harga oleh pemegang
monopoli atas harga pasar untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
Ada
beberapa cara pencegahan yang umum dipraktikkan untuk mengatasi efek negatif
yang ditimbulkan oleh monopoli, yaitu:
1.
Penarikan pajak
2.
Pengendalian harga
3.
Pemilikan pemerintah untuk barang-barang vital atau
yang menguasai hajat hidup orang banyak
4.
Regulasi dengan membuat undang-undang anti monopoli
5.
Pendirian perusahaan oleh pemerintah
0 PASAR OLIGOPOLI
Pengertian dari pasar oligopoli
Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah
suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat penjual /
produsen yang menguasai permintaan pasar.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
1.
Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai
pasar
2.
Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau
berbeda corak
3.
Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi
perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para
oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar
terbesar.
Macam-macam oligopoli:
1.
Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang
menjual produk homogen.
2.
Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa
perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Dampak negatif oligopi terhadap
perekonomian:
1.
Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam
jangka panjang
2.
Timbul inifisiensi produksi
3.
Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
4.
Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun)
menunjang inflasi yang kronis
5.
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
6.
Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk
masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
7.
Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar
produsen
0 BIAYA PRODUKSI
Pengertian dari Produksi dan Fungsi Produksi
Produksi adalah
proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Produksi tidak berarti menciptakan secara
fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun yang dapat menciptakan
benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan
manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna,disebut “dihasilkan”.
Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian positif terhadap hukum-hukum benda
dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan kajian normatif
yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi. Pembahasan mengenai
nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek normative yang
banyak dikaji oleh para ahli teori sosial.
Adapun aspek produksi
yang berorientasi pada jangka panjang adalah sebuah paradigma berfikir yang
didasarkan pada ajaran Islam yang melihat bahwa proses produksi dapat
menjangkau makna yang lebih luas, tidak hanya pencapaian aspek yang bersifat
materi-keduniaan tetapi sampai menembus batas cakrawala yang bersifat
ruhani-keakheratan.
Fungsi produksi
adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk
mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan
berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat
diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya
tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti
bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu
haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan
seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian
dalam perusahaan.
Tugas utama dari
bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum
adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi,
tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam
barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan.
Fungsi-fungsi operasi
yang akan dibahas di sini meliputi;
1.
Perencanaan dan
desain produk
2.
Perencanaan kapasitas
produk
3.
Perencanaan layout
pabrik
4.
Perencanaan Layout
Mesin-mesin Pabrik
5.
Perencanaan Bahan
Baku
Kurva
ongkos adalah kurva yang menujukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi
dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna
memproduksi output. Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q
5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q
6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q
1. Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q
5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q
6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q